Riwayat Internet Ini Juni 2022

Aku ingin menyampaikan apa rasanya menjadi Freelance dan membangun perusahaan sendiri, rasanya menahan sakit secara mental.

Belum tentu dapet masukan bulanan, pekerjaan yang ga stabil, utang operasional belum bisa dibayar, pekerjaan atau proyek yang antusias kita lakukan secara profesional, belum tentu kena bayar. Tidak ada orang yang akan berharap sama kita, selain kita menunjukkan hasil pekerjaan kita. Di mana mana, orang kaya jadi perhatian banyak, karena mereka hanya melihat hasil luarnya saja.

Kelebihannya jadi Freelance, kamu berasa bebas, kamu yang menentukan penghasilan kamu, kamu yang menentukan waktu, kamu yang menulis perjuanganmu, kamu sendiri bos-nya. Gagal dan sukses ada di tangan kamu.

Akhir akhir ini, bisnis ku lagi sepi, ini pertama kalinya aku merasa seperti hanyut di lautan, apa yang bisa ku lakukan, melakukan prospek baru kadang berujung pahit, kita ga tahu apa mindset manusia sekarang saat ini di ladang penuh bisnis, mau ga mau kita harus tetap maju, apapun itu yang bisa dapetin cash, selagi itu halal.

Kemarin aku nonton Anime, Cowboy Bebop. Salah satu episode yang menggambarkan nasib mereka sebagai bounty hunter, mereka sebut pekerjaan mereka juga sebagai freelancer, salah satu karakternya Jet Black curhat 'kami terlalu sibuk menghabiskan waktu luang, kelihatannya keren menyebut "bounty hunting" sebagai "freelance", dari itu semua berarti kita wirausaha, di saat ga ada kerjaan, kita ga punya apa apa.. ya disitulah, memang sudah perjalahanan hidup kami, yang jadi masalah kalau kita ga punya uang..."

Terus Jet Black bersimpati juga dengan budaya masyarakat sekarang "Bagi yang mencoba cari cara cepat menjadi kaya dan hidup tergantung dengan orang lain, pasti akan dapat pembalasan ilahi di sepanjang jalannya"... "Aku ga pernah dapetin sesuatu yang baik saat mempercayai orang lain"..

Sejak itu Cowboy Bebop termasuk anime favoritku, mereka menginspirasi kehidupan freelance. Aku pikir freelance bukan pekerjaan yang mencerminkan dirimu untuk sukses.

Inilah jati diri Freelance, mereka memang seperti Cowboy yang ga berharap dengan orang lain, mereka punya jalan sendiri dan menjalani perjuangannya tanpa perlu orang tahu kerja kerasnya. Bahkan kata pak ustadz yang pernah ku dengar "Manusia adalah sumber kekecewaan, jika kamu melakukan baik, lakukanlah atas nama Allah, ga perlu orang tahu tentang kebaikanmu, biar antara kamu dan Allah yang bernegoisasi, karna Allah yang tahu untuk dirimu".

Jika kamu seorang Freelance, aku me-respect keputusan kamu, karena belum tentu orang lain bisa bertahan seperti kamu.

Halaman ini mungkin terus perbaharui hingga akhir Juni, terakhir update 9 Juni 2022

Halsey, Ed Sheeran, Charlie XCX and more have had it with social media: Musisi udah capek dengan sosial media, kekhawatiran mereka apakah bisa membuat perbedaan? - Issue baru-nya, label-nya singer Halsey komplain soal kenapa ga pernah upload lagi di tiktok-nya. Musisi sangat berbeda dengan “Content Creator” - Mereka butuh waktu mungkin berbulan bulan untuk karya selanjutnya. Ga da waktu untuk men-fake kan dirinya. Hypebot

Temporal Belonging: Tidak ada waktu dalam dunia Internet, sampai kamu yang membuatnya diri sendiri. Essay ini bacaan bagus bagaimana kita bisa lupa dengan waktu saat terikat dengan dunia digital. Bandingkan dengan realitas kehidupan, kita telah mengkomoditas waktu sebagai kebutuhan kita. RealLife Mag

14 Warning Signs That You Are Living in a Society Without a Counterculture: Ini artikel cukup membuktikan, budaya kita terlalu mainstream, tidak ada lagi variasi, semua orang mendiskusikan hal yang sama, suara suara seniman yang unik, indie, kehilangan pemirsa. Coba kamu cek artikel ini, tempat tinggal kamu termasuk punya tanda tanda ini ga. The Honest Broker

Why Does Instagram Keep Trying to be TikTok: Instagram mengubah dirinya mengikuti TikTok.. Instagram selalu berubah saat ga mau ketinggalan dengan apa yang lagi viral di setiap generasi, dari zaman Snapchat sampai TikTok. Vice

Who owns 4chan: Sesuai dengan nama, rumornya pemilik website 4chan dari Jepang, perusahaan mainan bernama Good Smile Company. Sedangkan isi websitenya, penuh konten yang ga senonoh, bahkan ekstrim. Ars Technica

🙏🙏🙏

Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh

Published