Kalau pengusaha banyak wacana, perasaan sakitnya sama kayak di PHP-kan, terlalu banyak janji tapi ga ada eksekusi.
Pesan dari almarhum ayahku kalau soal menyikapi klien atau pengusaha "Kalau cuman wacana saja, tinggalkan jak, habis waktu kita"
Sejak berbisnis bersama dengan almarhum Ayahku, aku punya pengalaman banyak dengan berbagai kalangan dari pengusaha. Dan cara mereka berpikir, sikap, hingga apresiasi profesional ku, jadi pengusaha itu ga gampang. Ini pandanganku setelah ketemu berbagai tipe pengusaha.
Pertama, ada pengusaha yang pengen nyaman-nya dulu, belum keluar modal tapi udah mau dapat jatah proyek, ga mau rugi di depan dulu. Percuma kita kasih skenario terbaiknya, kalau ujung ujungnya mereka ga sinkron dengan komitmen kita
Kedua, ada pengusaha yang banyak mikir, ini usahanya cenderung jalan di tempat, pengusaha seperti ini masih setengah tengah ambil keputusan, masih di zona nyaman nya, belum tentu berani mengambil posisi ke depan, yang jelas enak berbicara daripada langsung tercebur ke dalam.
Terus, ada pengusaha yang terbuka pikirannya, kemungkinan pengusaha seperti ini kesempatan suksesnya besar, pertama dia ga takut ambil resiko, ga takut gagal, bisa bangkit lagi, yang terbuka kadang tidak memikirkan situasi juga, mementingkan kepentingan sendiri, tapi hal itu normal, aku lebih suka pengusaha yang punya ego daripada ga punya pendirian.
Ada juga, mimpi pengen punya usaha ,tipe pengusaha seperti ini hanya berdasar dari pertanyaan, misalnya "Apa ya jika blabla bisa memberikan untung besar", pengusaha seperti ini belum tentu ber-status pengusaha, komitmen nya hanya sekedar diskusi di warung kopi, belum tentu selaras dengan energi besoknya.
Yang paling bawah, pengusaha yang banyak wacana, pengusaha seperti ini yang paling banyak PHP-nya, janjinya di atas kertas tidak sama dengan pekerjaan yang kita lalui, pandai berpresentasi belum tentu bisa menghadapi di operasional lapangan, pengusaha seperti ini juga sama mikirikan keuntungan nya di depan, daripada jangka panjang, yang banyak wacana juga suka lari kemana mana ide-nya. Ketika hal itu terjadi di wacana-nya, mereka meragukan diri mereka sendiri.
Memang betul jadi pengusaha ga gampang, karena semua-nya dari inisiatif kontribusi kita sendiri. Jika kamu seorang pengusaha, bapak ibu yang mana?
🙏🙏🙏
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh
Published
