Cerita fiksi ini, terinspirasi dari kisah nyata.
Seorang single mom tinggal bersama orang tua ibu-nya, berumur 32. Dia tidak bisa apa apa saat ibu-nya melawan penyakit jantung, sambil membesarkan anak-nya yang sudah sekolah SD, tiga bulan terakhir sejak single mom ini selesai kontrak dengan perusahaan air, single mom hanya bisa tergantung dengan bulanan sewaan dari tanah mamah-nya.
Tinggal jauh dari kota, pelosok timur kabupaten sana, satu satunya jalan dia untuk mencari nafkah kembali hanya tergantung dengan penduduk kota, tapi dua atau tiga hari di kota membuatnya diri-nya lupa, memikirkan diri-nya sendiri jalan jalan bersama kerabat, karaoke bersama, setiap ada keluarga jadwal ke kota, single mom selalu berusaha ambil kesempatan numpang.
Dia tahu ibu-nya ga bisa ditinggal, dia percaya anak-nya membiarkan menjaga nenek-nya berdua, single mom justru memilih egois-nya, ga mau ketinggalan gaya hidup seperti teman teman-nya. Sejak bercerai, single mom masih jadi perhatian para pria yang lebih muda, karena pesona-nya.
Suatu hari dia tidak lagi punya apa apa, uang simpanan tinggal berapa lembar, lagi cari jaminan uang buat jaga jaga, takut ibu-nya saat check up rutin kena biaya tambahan, setelah asuransi rawat inap dari pemerintah.
Kekhawatiran menghantui-nya "di mana lagi aku bisa dapetin uang dalam seminggu?" single mom tidak mau tergantung dengan keluarga terdekat-nya bahkan saudara-nya sendiri, coba pinjam ke pinjol justru ditolak.
Jalan ikhtiar-nya, single mom ini justru tergantung dengan aplikasi kencan online.
Coba coba cari perhatian ke pria hidung belang, sok akrab saat pdkt, berharap ada yang bisa mengambil hati untuk meminjamkan uang, dia menggunakan foto asli-nya tapi bermaskeran - kata kata halu, kalimat doa, membanjiri post status-nya.
Salah satu kenalan mengajak-nya tidur di hotel, sejak itu dilema saat dia bisa menghasilkan uang dengan gampang jika dia meniduri sesoerang, dia tahu itu di luar batasnya apalagi bisa mencoreng nama keluarga besar-nya, walau hati masih bimbang, dia masih menggaris bawahi batasan-nya.
Waktu berjalan tidak seberat kekhawatiran-nya, single mom ternyata baru sadar, ibu-nya lebih kuat dari yang dibayangkannya, apapun kondisi dalam sedetik, ibu-nya sudah bahagia bersama anak perempuan-nya dan cucu bertiga di rumah.
Uang sewa bulanan ibu-nya membuatnya bersyukur, sudah bisa kasih makan sehari hari bahkan cukup uang sekolah cucu-nya.
single mom tidak lagi menggoda pria demi uang dan curi curi waktu pergi jalan ke kota, single mom lebih perhatian bersama orang orang terdekatnya.
🙏🙏🙏
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh
Published
