Kadang nemanin mamah pergi ke pasar tradisional Flamboyan pagi pagi, mampir ke salah satu toko grosir langganan mamah yang kaos seragam para anak buahnya, dengan tagline memotivasi "Pejuang Rupiah Tidak Cengeng", tanya sambil canda sama boss-nya bang Tomi "bang baju kaosnya ga dijual k?", dia sedikit tertawa tersenyum "Gak itu seragam kita aja" Aku memuji-nya "Tak kira dijual, boleh ga beli satu", tertawa dia.
Ini toko grosir, menjual pelengkap bahan di dapur, seperti tepung atau yang kering kering, di bagian ada telur dengan tipe harga sesuai kualitas-nya berbeda, bijian bijian kacang kacangan, kebetulan bang Tomi kasirnya juga, di belakang kotak kotak rokok harga grosir, beserta kotak susu yang biasa dibuat barista untuk bikin latte. Bang Tomi kalo hitung ga perlu calculator, mentalnya udah pandai menghitung cepat, ini sudah naluri pedagang.
Aku pikir pikir kayaknya boleh usaha toko grosir begini, ini jelas kebutuhan orang sehari hari
Setelah kami beres belanja dengan mamah, terus mamah cerita "Kalau abang mau melihat rakyat, rakyat yang benar benar dikatakan rakyat, ikhtiar berdagang cari nafkah, yang ga tergantung dengan pemerintah, inilah orang orang pasar"
Dari toko grosir, pengusaha gula aren, penjual tahu, penjual tempe dengan topi-nya 'Asosiasi Pengusaha Tempe Indonesia dan penjual bawang merah putih. Aku termasuk orang yang terkesan dengan para pedagang ini, kalau cerita mereka di-dramakan, mungkin laku di layar lebar.
Mereka termasuk saksi pergerakan ekonomi daerah.
Ada satu keluarga yang semua kerabatnya penjual ikan di pasar, dari keponakan, sepupu, adik abang, penjual ikan, ikan ikannya rata rata tangkapan laut, yang biasa diincar restoran mahal, harga-nya luar biasa. Kalau lewat tempat mereka, pasti pilihan ikannya besar besar.
Sebelum masuk ke dalam Flamboayan, salah satu penjual martabak manis pagi, suami istri berjualan, bapak dari sang suami penjual sebelumnya, sekarang diteruskan ke anaknya. Di sebelahnya penjual air tahu, yang mungkin sudah puluhan tahun di tempat yang sama juga.
Jauh dari pasar ikan, di bagian jual sayur sayuran, ada sekelompok anak muda daerah jual sayur sayur segar juga Cabe kering, rata rata tampilannya berkaos hitam ala distro, ada speaker besar bergantung di atas, mutarin lagu lagu dangdut remix, termasuk langganan mamahku, karena tempat mereka lengkap saling bersebrangan.
Ga perlu jauh jauh cari inspirasi, lihat saja para pedagang di Flamboyan, Flamboyan itu salah satu pasar tradisional terbesar di Pontianak, pokok-nya kalau pergi belanja di sana, pasti ada cerita.
Di barisan ruko dalam, penjual ikan asin cantik, kakak adik sama sama cantik, sering lewat saja, ga pernah mampir aku belum tahu tempat langganan mamah beli ikan asin, tapi sekali boleh dicoba, beli ikan asin hanya modus kenalan lol.
Mungkin seorang Pejuang Rupiah bisa di-karakterkan, penghasilan bulanan-nya tidak pasti, kadang naik, kadang turun, selalu ada penyesalan dan kegagalan, jauh dari rasa putus asa, harapan selalu di depan mata, rata - rata seorang pedagang atau pengusaha skala kecil.
Kedua, mereka independen, ini salah satu respect ku, salah satunya ada ibu beserta adik-nya juga anaknya jualan ikan Gembung, selalu dapat respon pesimis dari orang lewat saat harga-nya sedang naik,
ikan Gembung salah satu andalannya, termasuk populer di pasar ikan, tapi pembeli kadang ga terima dengan harga-nya, strategi-nya dia pisah pisahkan ukuran dan tingkat kesegarannya, jadi pembeli bisa memilih sesuai harga.
Di tengah tengah pasar, lewat Penjual tempoyak muda yang pede berpantun berkeliling berteriak "Jual tempoyak, jual tempoyak, tak makan tempoyak, tak dapat menantu", dengan murah senyum-nya, berpantun dengan keadaan orang sekitar. Pejuang Rupiah juga kreatif, mereka butuh perhatian kamu demi terjual penghasilannya, ga hanya harga, ga hanya kualitas, mungkin keunikan.
Di ujung sana di mana pun, kamu melihat seseorang berdiri duduk berharap jualan di depannya laris manis, di hari panas hujan, dekatin mereka sebagai teman atau rekan, ajak bercanda dan akrab bersama mereka, membeli dagangan mereka saja, akan membuat mereka mengingat wajah kamu.
🙏🙏🙏
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh
Published
