Aku mau kasih statement di sini, mulai ke depan aku tidak bisa menerima proyek Android lagi, kecuali ada yang memberikan proyek ini secara high priority, berani bayar 10x lipat. Kalau ga, cari kontraktor lain.
Ada beberapa alasan yang ingin ku sampaikan di sini kenapa aku tidak lagi ingin mengembangkan aplikasi Android.
Dari perspektif pengembangan It sucks, payah, pengembangan Android tidak ada artistik interface dan aesthetic-nya dibanding iOS, itu kadang yang membuat ku sedikit kecewa di proses-nya.
Tool kerja-nya Android Studio, lambat dan tidak efisien, fitur workplace nya banyak yang harus ku pelajari dan error error nya yang ga masuk akal, koq bisa datang begitu aja.
Ketiga Google ga konsisten dengan SDK nya, bayangin saja kamu kalau beru pertama kali belajar Android, mereka suka gonta ganti cara mengembangkan UI, ada dua pilihan, pilih dengan native dari belajar Kotlin atau Flutter. Okelah Google kasih cara gampang dengan Flutter, tapi aku meragukan ke depannya, terutama ekosistem mereka yang ingin support di iOS.
Hape Android masing masing punya provider beda beda, ini pengaruh juga saat pengembangan, terutama soal ukuran screen, berapa kali ganti pasti ada yang merasa kurang, versi Android lama kadang khawatir juga, tidak semua dapat hasil optimal, ada yang merasa lambat, di satu sisi cepat.
Pengembangan Android sudah mainstream, cari pengembang Android sudah gampang di mana mana, yang pasti mereka pasti punya budget lebih murah dari yang ku punya, aku orangnya ga suka berada di mainstream, aku ingin fokus yang bikin aku unik dan kebetulan aku sudah lama konsisten di iOS, aku ingin fokus di ekosistem mereka. Pasar niche lebih menarik
Aku bersyukur karena sudah memegang iOS dulu, saat terjun ke Android, nyaman-nya beda, terutama lacking nya, sinkron Android SDK dengan Java SDK, build gradle yang punya variasi, menunggu juga build time nya yang lama.
Android secara fitur dan essential tidak masalah, kadang aplikasi Android cenderung untuk membantu pekerjaan orang. Berbeda dengan iOS, yang pasar aplikasinya lebih ke konsumtif.
Aku paling jarang dapat permintaan aplikasi iOS untuk kebutuhan B2B atau Enterprise di lokal, iOS agak prestige, pasarnya biasa perusahaan internasional yang biasanya buka kantor di Singapore.
Namun, untuk bicara kualitas di app Android, butuh minimal pengembangan dua tahun untuk sampai di titik stabil. Sedangkan kadang client atau kebutuhan pasar butuhnya cepat, belum tentu yang dirilis Google Play bisa beroperasi yang kita harapkan.
Semoga ini bisa jadi keputusan yang terbaik, aku hanya mau melihat jangka panjang di sini.
🙏🙏🙏
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh
Published
