Tunggu Aku Maryam Ep. Terakhir

Tulisan ini hanya fiksi, karakter dan cerita mungkin terinspirasi dari kisah nyata, tidak bermaksud menyinggung siapapun, termasuk kamu.

Jika belum membaca part satu, klik sini

Pelaut kelihatan tua
Tapi dia masih 28 tahun
Kebiasaannya di bawah sinar terik matahari
Menarik jangkar bersama teman teman
Kini dia hanya istirahat dan bercengkerama
nikmati lemon soda-nya dan memikirkan Maryam
Sudah hampir sebulan
tak merasakan kejamnya laut

Angin terasa kuat baru baru ini
Anjing penjaga malam yang biasanya tidur nyenyak
tak menentu bolak balik khawatir
Pohon pohon kelapa bersenda nyanyi bertiup

Sang pelaut dua hari ini gak bisa tidur
Ini pertama kali merasakan sesuatu di perasaannya
ketidaknyamanan
Jatuh cinta

Berlaut bukan cita cita nya
Tapi berlaut membahagiakan ibunya
Tak hanya berjangkar
Mancing ikan ikan laut

Sang pelaut bersama teman temannya
Sudah bersama empat tahun
Terima kasih karena almarhum ayahnya
Mengajarinya berlayar
dan berdagang

Sang pelaut juga distributor makanan minuman impor
dari pulau sebelah bebas bea cukai
Pemasok barang barang pesanan pak Tokek

Dua minggu Maryam menunggu balasan
Pak tua grosir kasih nasehat
"AWAK TAK BOLEH MEMPERMAINKAN HATI PEREMPUAN JEE"
Sejak Maryam pergi
Pengganti Maryam sudah ada
Namanya Anissa
Terpesona cantiknya elegan
Sedikit pemberontak tapi dia pendengar yang baik
Beda dengan Maryam yang pemalu
Kali ini Pelaut yang jadi pemalu di depan Anissa

Malam Pelaut menulis suratnya
Sang Mama turut jadi inspirasi
"IKAN KAKAP MERAH NI NAK AWAK APEKAN?"
"MACAM BIASE LAH MAK, ASAM PEDAS"
"MASAK SETENGAH JEE YEE BANG"
"IYE MAK, TAK USAH BETERIAK GITU LAH MAK, DENGAR TETANGGA"
"YEE BIAR LAH, NI KAMPUNG UDAH SEPI JEE" Emak lanjut ke dapur

"

Abang minta maaf sebelumnya, membuat Maryam menunggu balasan abang. Hati abang tengok tengok makin
bercahaya akhir akhir ini, tapi di kampung sedang diterpa angin kuat, musim hujan tak membuat abang berlayar

Abang banyak menulis tentang Maryam, suatu saat Maryam pulang bisa baca diari abang.

Maryam, tak pernah aku merasa seperti ini. Rasa rindu abang terhadap
awak sudah melebihi batas, tak perlu lah Maryam ke sanak mengejar cita cita
Abang rela menikahi awak, demi kehadiran Maryam

Ada kehadiran wajah baru di toko pak bos kita, namanya Anissa, dia beda sekali dengan Maryam, mungkin kalian suatu saat bisa berteman, Anissa selama ini jadi teman minum teh waktu waktu sore dengan pak bos.

Ibu mau nitipkan sambal goreng dan gorengan ikan teri untuk Maryam. Pak toke mu nitipkan makanan favorit kamu, coklat dan beberapa krim instan. Pak toke titip salam rindu dengan mu.

Di tunggu kabar Maryam

Assalamualaikum,
Abang dari jauh
"

Maryam, dari kecil sudah ditinggal orang tua nya
Tinggal bersama pak tua grosir, pak Toke
Walau umurnya masih 23
Sudah hidup mandiri dan dewasa
Pak Tua sudah mendidiknya dan mensekolahkan Maryam
hingga Maryam mengejar cita citannya menjadi guru

Selama masa kecilnya
Maryam tinggal di kampung sebelah
membantu usaha keluarga pak Toke
Walaupun Pak Toke dan Istrinya tak punya keturunan
Maryam sudah jadi anak angkatnya

Keesokan harinya bertemu Anissa
"COWOKNYA MARYAM YA?" Anissa bercanda
"KENAL DENGAN MARYAM?" Pelaut terkejut
"MARYAM TEMAN KU, TEMAN SMA MASA MASA SEKOLAH"

Sejak itu pelaut dan Anissa sebagai teman curhat baru
Mereka suka duduk duduk menikmati matahari terbenam di hari Minggu
Kadang bertiga bercanda dengan pak Toke
Cerita cerita tentang Maryam

"ANISSA KAU TAK BOLEH CEROBOH LAH, AMBILKAN ORANG IKAN TERI TU, PAKAI SARUNG TANGAN JEE" Pak Toke mengajarinya
"BAIK OM, NISSA MASIH BELAJAR"
"ITU SUDAH NALURI KITE SEHARUSNYE NISSA" Pak Toke kasih pelajaran
Sang pelaut ketawa ketawa aja, Nissa menepuk bahu Pelaut

Tiga minggu berlalu
Sore itu, Bis antara daerah datang
Keluarga keluarga mengumpul menyambut kerabatnya
Satu wanita turun dengan bawaannya
Jalan kaki dengan senyum menuju rumah Pak Toke
Lagi asiknya mereka bertiga duduk duduk minum teh
Pintu toko terbuka

Maryam melihat kedekatan Anissa dan sang Pelaut
merapikan karung ikan teri
kelihatan mesra

"NISA?" Maryam memanggilnya
Pelaut melihat ke belakang
"MARYAM?"
Tak terduga Maryam melihat kedekatan mereka
Pelaut merasakan kesenangan tingkat setinggi tangga tukang
Tapi perasaan Maryam berkata lain
"AKU TAK PERNAH MENDUGA ABANG DEKATIN NISA"
Maryam lari sekencang kencangnya keluar
dengan wajah hampir putus asa sedih
"EH EH MARYAM NAK KE MANA?" Pelaut mengejarnya

Asalkan ada lagu India selipkan di sini
Para pemirsa sudah senyum senyum sendiri
berita bahagia sudah dekat

Di antara pohon pohon kelapa bulat
Pasir pasir berharap jadi butiran emas
"APA HAL ENGKAU NI" Pelaut berteriak
Maryam merasa sedikit dikhianati
"KITE NGOMONG SEBENTAR DULU LAH" Pelaut berteriak
Maryam tak bicara apa apa
"ABANG TU SUKE SAMA AWAK, MARYAM" harapan terakhir pelaut
Hampir sekampung dengar teriakannya, sore sore di mana orang kampung
pada nongkrong di luar mendengarnya
Maryam akhirnya berhenti lari

"NISA BANYAK CERITA TENTANG AWAK, AWAK CEMBURU KAN YAA" Pelaut bercanda
Maryam tak bisa berkata apa apa
"SELAMAT DATANG KEMBALI MARYAM" Pelaut mengeluarkan senyum terbaiknya
"IIIHHH ABANG" Maryam menepuk

Happy ending

🙏🙏🙏

Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh

Published